Training Procurement & Risk Management

Di Indonesia, sebuah negara yang sedang berkembang, banyak proyek sedang dikerjakan. Dalam pengerjaan proyek tersebut terdapat beberapa aktivitas, termasuk procurement project, yang meliputi perencanaan, pengadaan, mobilisasi sumber daya, dan pemantauan proyek. Aktivitas-aktivitas ini akan menentukan apakah implementasi proyek berhasil atau tidak. Namun, selama pengerjaan proyek, risiko-risiko harus diperhatikan karena ketidaksiapan untuk mengantisipasi risiko dapat berdampak buruk pada keberhasilan proyek. Oleh karena itu, Program Training Procurement & Risk Management ini akan membahas cara mengelola project procurement dan risiko-risiko yang terkait.

——————————————————————

INFORMASI DAN PENDAFTARAN
HUBUNGI: FERDI
0812 2681 1987
(PHONE/SMS/WHATSAPP)

——————————————————————

 

Tujuan Training Procurement & Risk Management

Training Procurement & Risk Management ini akan memberikan pemahaman kepada peserta tentang:

  • berbagai proses terkait pengadaan, seperti perencanaan, metode kontraktor, tahapan, outsourcing, dan administrasi kontrak
  • lingkungan eksternal yang terkait dengan proses manajemen pengadaan
  • manajemen risiko yang diterapkan pada kedua aspek yaitu proyek dan proses manajemen pengadaan

Materi Training Procurement & Risk Management

  1. Mendefinisikan Manajemen Pengadaan
  2. Mendefinisikan Manajemen Risiko
  3. Proses Perencanaan Pengadaan
  4. Mengevaluasi proses pengembangan permintaan proposal (RFP)
  5. Mengidentifikasi jenis kontrak untuk berbagai situasi
  6. Mendeskripsikan peran dan tanggung jawab dalam administrasi kontrak, agen pengadaan, dan manajer proyek
  7. Proses Kontrak
  8. Mengidentifikasi kriteria penawaran dan pemilihan vendor
  9. Mendeskripsikan proses negosiasi kontrak
  10. Menguraikan peran manajemen risiko dalam proses kontrak
  11. Proses Administrasi Kontrak
  12. Mendeskripsikan kebijakan dan prosedur administrasi kontrak
  13. Mencantumkan alat-alat untuk proses administrasi kontrak
  14. Pengaruh Eksternal pada Proses Manajemen Pengadaan
  15. Studi kasus

Peserta

Peserta yang kami rekomendasikan untuk mengikuti Program Training Procurement & Risk Management ini adalah Manajer, Supervisor dan Staf yang bertanggungjawab untuk peningkatan kinerja proyek

Metode Training

  • Presentasi
  • Diskusi
  • Studi Kasus
  • Evaluasi
  • Pre-test & Post-Test

Waktu dan Tempat

  • Silahkan hubungi kami untuk mendapatkan informasi jadwal terbaru
  • Inhouse Training kami laksanakan sesuai request dari perusahaan
  • Untuk Request Pelatihan Online Bisa Menghubungi Kami

Fasilitas (Untuk Training Tatap Muka)

  1. Modul Pelatihan
  2. Softcopy Materi Pelatihan Dalam Flashdisk
  3. Sertifikat Lembaga Pelatihan
  4. Alat Tulis Lengkap
  5. Bag or backpackers
  6. Photo Dokumentasi Pelatihan
  7. Ruang Pelatihan Berkualitas Dengan Fasilitas Full AC dan Multimedia
  8. Makan Siang dan Dua Kali Coffee Break
  9. Instruktur Pilihan
  10. Transportasi dari Penginapan Peserta ke Tempat Pelatihan (jika berbeda tempat)

——————————————————————

INFORMASI DAN PENDAFTARAN
HUBUNGI: FERDI
0812 2681 1987
(PHONE/SMS/WHATSAPP)

——————————————————————

Catatan Pendukung:

Procurement & Risk Management: Mengelola Risiko dalam Proses Pengadaan

Procurement atau pengadaan merupakan suatu proses yang sangat penting dalam bisnis, terutama dalam bisnis yang berhubungan dengan produksi dan penjualan barang atau jasa. Proses pengadaan ini mencakup segala aspek mulai dari pembelian bahan baku hingga pembelian mesin-mesin produksi yang lebih kompleks. Dalam proses ini, risiko yang terjadi sangatlah besar. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengelola risiko tersebut dengan baik, sehingga dapat meminimalisir kerugian dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Manajemen risiko dalam pengadaan menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang terjadi selama proses pengadaan. Adapun beberapa risiko yang sering terjadi dalam proses pengadaan adalah sebagai berikut:

  1. Risiko supplier atau risiko pemasok, yaitu risiko yang timbul dari ketidakmampuan pemasok untuk memenuhi kualitas, jumlah, dan waktu pengiriman barang atau jasa yang telah disepakati.
  2. Risiko kualitas, yaitu risiko yang timbul dari ketidakmampuan supplier untuk memenuhi standar kualitas yang telah disepakati.
  3. Risiko harga, yaitu risiko yang timbul dari fluktuasi harga pasar.
  4. Risiko legal, yaitu risiko yang timbul dari ketidaksesuaian dengan peraturan perundang-undangan.
  5. Risiko lingkungan, yaitu risiko yang timbul dari dampak negatif terhadap lingkungan.

Strategi Manajemen Risiko Pengadaan

Untuk mengelola risiko tersebut, perusahaan perlu memiliki strategi manajemen risiko yang tepat. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Identifikasi risiko: Perusahaan perlu mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi selama proses pengadaan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan riset pasar, melakukan wawancara dengan pemasok dan stakeholder terkait, dan mengevaluasi kinerja pemasok di masa lalu.
  2. Evaluasi risiko: Setelah mengidentifikasi risiko, perusahaan perlu mengevaluasi setiap risiko yang ada. Hal ini dilakukan dengan mengukur tingkat dampak dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut.
  3. Pengembangan strategi: Setelah mengevaluasi risiko, perusahaan perlu mengembangkan strategi untuk mengatasi risiko tersebut. Strategi ini dapat meliputi pengurangan risiko, transfer risiko, atau penanganan risiko.
  4. Implementasi strategi: Setelah strategi dikembangkan, perusahaan perlu mengimplementasikan strategi tersebut. Hal ini dilakukan dengan menginformasikan strategi pada stakeholder terkait dan melakukan monitoring terhadap risiko yang telah diidentifikasi.
  5. Evaluasi dan perbaikan: Setelah strategi diimplementasikan, perusahaan perlu mengevaluasi efektivitas dari strategi yang telah dilakukan. Jika ada kelemahan atau ketidaksesuaian dengan kondisi aktual, perusahaan perlu melakukan perbaikan dan penyesuaian strategi.

Aspek Penting Pengadaan

Dalam proses pengadaan, perusahaan perlu memperhatikan beberapa aspek penting lainnya, seperti:

  1. Transparansi: Perusahaan perlu memastikan bahwa seluruh proses pengadaan dilakukan dengan transparan dan terbuka. Hal ini dapat menciptakan kepercayaan dan kepuasan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengadaan.
  2. Etika bisnis: Perusahaan perlu memastikan bahwa seluruh proses pengadaan dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku. Hal ini mencakup hal-hal seperti anti-korupsi, anti-monopoli, dan anti-diskriminasi.
  3. Kualitas produk/jasa: Perusahaan perlu memastikan bahwa produk atau jasa yang dibeli melalui proses pengadaan memiliki kualitas yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Hal ini dapat menciptakan kepuasan pelanggan dan meningkatkan reputasi perusahaan.
  4. Efisiensi biaya: Perusahaan perlu memperhatikan efisiensi biaya dalam proses pengadaan. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari pemasok yang menawarkan harga yang kompetitif atau dengan melakukan negosiasi harga yang lebih baik dengan pemasok.
  5. Pengelolaan kontrak: Perusahaan perlu memperhatikan pengelolaan kontrak dengan pemasok. Hal ini mencakup hal-hal seperti penentuan syarat-syarat kontrak yang jelas, pemantauan kinerja pemasok, dan penyelesaian sengketa.

Dalam mengelola risiko dalam proses pengadaan, perusahaan perlu memiliki kemampuan analisis yang baik, pengambilan keputusan yang tepat, serta kemampuan komunikasi yang efektif dengan seluruh pihak yang terlibat dalam proses pengadaan. Dengan mengelola risiko dengan baik, perusahaan dapat mengurangi kerugian dan meningkatkan keuntungan dalam proses pengadaan.

——————————————————————

INFORMASI DAN PENDAFTARAN
HUBUNGI: FERDI
0812 2681 1987
(PHONE/SMS/WHATSAPP)

——————————————————————

 

Image by jcomp on Freepik

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *